Home Top Ad

Responsive Ads Here

Mengejar LPDP Part IV: Rencana Studi

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera, semoga Allah mengaruniakan umur yang panjang dan manfaat untuk kita.

Perubahan yang dilakukan LPDP pada mekanisme penerimaan tahun ini, rupanya tidak sebatas pada perpindahan prodi/Universitas dan tahapan seleksi saja. Aturan pemilihan prodi pun juga mengalami perubahan. Dulu, pendaftar BPI Reguler boleh memilih jurusan terakreditasi B, asalkan kampusnya terakreditasi A. Sekarang, ketentuan itu hanya berlaku untuk Afirmasi. BPI Reguler wajib memilih kampus terakreditasi A dengan prodi yang juga terakreditasi A.

Sejak akhir 2017 sebenarnya saya sudah memilih prodi tujuan, yaitu Kajian Budaya dan Media (KBM), Sekolah Pascasarjana UGM. Pokoknya saya pengen ambil studi lanjut yang berhubungan dengan media, utamanya media digital/new media seperti minat riset selama ini. Syukur-syukur kalau diperbolehkan lanjut riset soal politik media dan pertarungan wacananya media-media Islam, hehehe... Sayangnya, prodi KBM ini akreditasinya masih B. Dengan adanya perubahan aturan itu, otomatis saya harus ganti prodi tujuan.

Daftar kampus tujuan LPDP tahun 2018 sudah dilengkapi dengan prodi apa saja yang bisa diambil di kampus tersebut. Ada delapan prodi komunikasi/media dari delapan kampus ternama di Indonesia yang bisa saya pilih, yakni dari UI, UGM, Unpad, Unibraw, Undip, Unand, USU, dan Unair. Untuk UGM, pada bidang keilmuan Communication and Media Studies, ada dua jurusan yang bisa saya ambil lewat BPI Reguler, yaitu Ilmu Komunikasi dan Ilmu Linguistik. Jelas saya pilih yang pertama, hehehe.

Saya mulai mencari-cari daftar matakuliah S2 Ilmu Komunikasi UGM, karena di Rencana Studi wajib melampirkan daftar matakuliah apa yang akan diambil. Sayangnya, sampai habis laman web Fisipol dan Dikom UGM itu saya ubek-ubek, yang saya cari belum ketemu. Waktu memilih KBM dulu, pada bagian deskripsi sudah tersedia kurikulum atau daftar matakuliah yang ditawarkan oleh prodi KBM. Ini di prodi Ilmu Komunikasi belum ada.

Hari itu, Kamis 17 Mei, bersamaan dengan saya meminta surat izin atasan ke Kepala Sekolah, saya menulis surel ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM. Saya minta dikirimi buku kurikulum / daftar matakuliah prodi S2 Ilmu Komunikasi. Jawaban Fisipol sangat fast response. Saya kirim email pukul 10.20, dibalas oleh admin Fisipol jam 14.15 pada hari yang sama.

Email saya ke Fisipol UGM
Jawaban dari Fisipol, lengkap dengan pdf yang isinya kurikulum Ilmu Komunikasi

Malamnya usai menidurkan Fathiya, saya baca dengan seksama buku kurikulum tersebut. Melihat nama-nama matakuliah yang ditawarkan, semakin mantap lah saya memilih Ilmu Komunikasi di UGM. Sebelumnya, saya sudah coba "main" ke delapan website Universitas yang menawarkan prodi komunikasi/media yang ada dalam daftar kampus tujuan LPDP. Kecuali UGM, belum ada satupun yang menawarkan matakuliah terkait komunikasi digital dan literasi digital, sebagaimana yang saya minati.

Sebaran matakuliah di S2 Ilmu Komunikasi UGM terbagi ke dalam empat kategori, yaitu Mata Kuliah (MK) Wajib Prodi, MK Pilihan Prodi, MK Wajib Peminatan, dan MK Pilihan Peminatan. Teori habis di dua semester pertama. Semester 3 diisi Seminar Tesis, Semester 4 fokus ke Tesis.
Ada 6 MK Wajib Prodi Ilmu Komunikasi:
1. Metode Riset Komunikasi
2. Tradisi Riset Komunikasi
3. Komunikasi dan Isu-isu Kontemporer
4. Komunikasi Digital
5. Seminar Tesis
6. Tesis
Sedangkan peminatan yang saya pilih (Kajian Media dan Budaya) ada 3 MK Wajib Peminatan, yaitu Teori Media dan Budaya, Media dan Perspektif Sosial, serta Kajian Media Global. Untuk MK Pilihan Prodi dan Pilihan Peminatan, saya pilih Cyberculture; Media, Identitas dan Gender; Literasi Digital; serta Media dan Politik.

Berbekal buku kurikulum tersebut, saya mulai merancang Rencana Studi. Ketentuan LPDP tentang rencana studi adalah: deskripsikan rencana perkuliahan dan sks per semester yang akan ditempuh, deskripsikan topik yang akan diangkat dalam tesis, deskripsikan aktivitas di luar perkuliahan dan rencana setelah selesai studi, serta melampirkan silabus perkuliahan. Semua itu dirangkum dalam artikel yang tidak boleh lebih dari 700 kata.

Saya mulai menulis Rencana Studi tanggal 18 Mei, hari kedua puasa Ramadhan, berbarengan dengan tugas mengawasi UAS Berbasis Komputer di lab. Sambil menunggui anak-anak mengerjakan soal di depan komputer, dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore, menahan lapar dan dahaga (hahaha), di lab yang dingin karena AC disetel penuh, ditambah alas kaki yang wajib dilepas, saya mengerjakan Rencana Studi sambil ngempet masuk angin. Alhamdulillah setelah sholat Dhuhur, draft pertama Rencana Studi rampung.

Saya kirim draft tersebut ke dua teman yang sedang menempuh program Magister di UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Mercubuana Jakarta. Teman yang di Mercubuana ini, Indah, yang berprofesi sebagai pengelola media di Kemendagri, menyarankan saya untuk mengganti topik tesis. Semula saya ingin mengangkat tema literasi media digital ke dalam tesis, tapi Indah mengatakan bahwa topik literasi media sudah terlalu umum. Saya disarankan untuk membuat tipologi, agar nanti bisa menelurkan teori baru.

Saya sangat apresiasi saran ini dan mulai merombak essay saya. Setelah membaca berbagai jurnal akses terbuka yang bisa diunduh secara bebas di internet, karena saya sangat kekurangan buku cetak, saya mantep akan meriset tentang tipologi ujaran kebencian di Indonesia. Kebetulan sekali, dari sekian penelitian yang saya baca dan pencarian yang saya lakukan, belum ada satupun penelitian di Indonesia yang mengangkat tentang hal ini.

Indah juga memberi saya saran yang amat menentukan: ia meminta saya membuat proposal tesis, atau minimal kerangkanya, untuk dibawa ketika nanti lolos ke seleksi wawancara. Meskipun proposal tesis bukan syarat dari jenjang Magister LPDP, Indah meyakinkan saya bahwa proposal tesis akan memberi saya nilai plus di mata interviewer, sekaligus membuktikan bahwa diri saya siap lahir batin untuk menempuh pendidikan jenjang Magister.

Alhamdulillah, satu minggu kemudian, Rencana Studi saya sudah fix. Saya pun sudah mulai menyicil kerangka tesis yang setidaknya berisi latar belakang, pertanyaan penelitian, tinjauan pustaka, dan metodologi. Karena keterbatasan buku-buku yang saya miliki, sumber referensi untuk kerangka tesis ini sebatas jurnal, skripsi/tesis/disertasi yang bisa diakses daring, open access proceedings, dan sebagainya. Saya betul-betul membatasi mengambil sumber dari laman internet, karena ketentuannya memang 75% sumber acuan untuk tesis wajib dari sumber primer seperti buku, jurnal, dan prosiding.

Bagi kawan-kawan yang ingin melihat Rencana Studi saya, silakan dibaca pada bingkai di bawah ini, atau silakan download pdf-nya di sini.


Saran saya, jadilah diri sendiri ketika menulis essay LPDP. Bolehlah jika membaca-baca dulu milik awardee-awardee melalui internet, tapi sebisa mungkin, hindari mencomot kata, kalimat, atau diksi essay-essay mereka ke dalam essay kita, apalagi sampai copy paste. Rencana studi ini murni kaitannya dengan kita, plan kita untuk masa belajar ke depan. Tentunya tidak etis jika rencana masa depan kita menjiplak dari orang lain, bukan? Ingat bahwa setiap penyeleksi beasiswa memiliki detektor tersendiri untuk melihat orisinalitas dari setiap tulisan yang kita kirimkan.

Rencana studi yang baik adalah yang bisa memberi gambaran pada orang lain tentang rencana yang akan kita lakukan selama menempuh pendidikan, baik dari segi akademik maupun aktivitas lain di luar perkuliahan. Rencana studi disebut bagus ketika orang lain yang tidak tahu sama sekali tentang kita atau bidang keilmuan kita, menjadi paham tentang rencana pendidikan kita dalam sekali baca.

Saya akui rencana studi saya di atas sangat awut-awutan, ngalor ngidul, belum bisa memberi gambaran yang jelas soal plan saya. Saya malah bicara panjang lebar soal "media" yang saya yakin sudah jadi pemahaman umum. Ada satu dua paragraf yang menurut saya tidak layak berada di rencana studi, lebih pantas jika dimasukkan ke dalam Statement of Purpose. Ada juga yang menurut saya kurang penekanan, seperti di bagian rencana tesis, padahal itu bagian yang amat penting dalam rencana studi.

Apapun itu, saya sangat bersyukur Rencana Studi saya sudah selesai tepat waktu. Ucapan terima kasih tak terhingga buat kawan-kawan yang telah memberi saya saran-saran emasnya. Tinggal satu langkah lagi menuju pendaftaran LPDP: essay Statement of Purpose. Bismillah.
Mengejar LPDP Part IV: Rencana Studi Mengejar LPDP Part IV: Rencana Studi Reviewed by Kurnia Indasah on 14:52 Rating: 5

Tidak ada komentar